teriaknya pada keheningan
jangan kau meragu
teriak kau pada kepiluan
jangan kau berlebih
indah yang menusuk
menenggelamkan waktu dan rasa
terbuang sia-sia masa yang terarah
saat kemiringan menghantui langkah
hal yang sama
terasa menyiksa
saat kemirinagan ingin jatuhkan diri ini
ku tak tau mengapa ini terjadi lagi
tak ingin perasaan yang berlebih
yang bisa membabibutakan hati yang suci
dalam sanubari ku berkata
aku ingin kembali pada diri yang dulu tanpa pilu
saat ku tak mengerti kemilaunya dunia yang hanya sementara
Sabtu, 29 Desember 2012
Selasa, 18 Desember 2012
LAPORAN DTSK
I.
PENDAHULUAN
Pangan asal ternak utama adalah
daging, telur, dan, susu. Selain produk utama tersebut pangan asal ternak dapat
berupa hasil ikutan misalnya tulang dapat dibuat gelatin, kulit sebagai bahan
baku rambak dan hasil ikutan ternak lainnya. Pangan dapat dibagi dalam tiga
golongan yaitu pangan stabil, setengah stabil, dan tidak stabil atau mudah
busuk (perishable). Produk utama ternak yaitu daging, susu dan telur
termasuk golongan pangan tidak stabil. Ketiga golongan pangan tersebut dapat
rusak, baik akibat perubahan yang terjadi pada bahan itu sendiri ataupun akibat
adanya pengaruh dari luar. Agar supaya kegunaan pangan ini bisa berkelanjutan
bagi kehidupan manusia, maka setelah dipanen, bahan pangan akan mengalami
berbagai penanganan dan pengolahan yang pada akhirnya menghasilkan makanan yang
sehat dan dapat diterima oleh konsumen sesuai dengan selera. Selama proses ini
diterapkan, terjadi perubahan kimiawi, komposisi dan fisik yang berakibat pada
kualitas gizinya. Teknologi pangan idealnya tidak hanya mengubah bahan pangan
tersebut tetapi juga mengurangi kehilangan dan kerusakan yang terjadi selama
proses, serta menjaga agar tetap aman bila dikonsumsi.
Ilmu dan teknologi yang
dikembangkan, baik dalam skala rumah tangga, industri kecil, ataupun industri
besar, cenderung menerapkan perlakuan fisik (pemanasan, pengeringan,
pendinginan, dan pembekuan) perlakuan penambahan bahan kimia (pewarna,
pengawet, pengental, pemberi cita-rasa, pelunak dsb), serta perlakuan biologis
(fermentasi, enzimatis dll) atau kombinasi di antaranya. Pada era perkembangan
dunia modern, teknologi pangan juga diaplikasikan untuk memperkaya kandungan
zat gizi suatu makanan melalui fortifikasi atau pengkayaan zat zat tertentu
yang ditambahkan ke dalam makanan tersebut. Oleh karena zat tersebut merupakan
bahan kimia, maka teknologi fortifikasi yang dipilih seharusnya tidak merusak
bahan asalnya, dan hasil akhirnya harus merupakan produk yang lebih unggul
dibandingkan asalnya, serta aman.
Dalam rangka mempertahankan nilai gizi
daging dilakukan upaya pengolahan untuk tujuan pengawetan dan perluasan
jangkauan pemasaran. Beberapa cara pengolahan daging yang dapat dilakukan
antara lain dengan proses pengeringan (contoh dendeng), pengasapan (contoh
daging asap), pengasaman (contoh salami), pemanasan (contoh abon), kombinasi
perlakuan-perlakuan tersebut (contoh: sosis, bakso, nugget, kornet, dan
lain-lain). Dalam bentuk produk olahan maka daging dapat disimpan lebih lama
serta relatif tidak mengalami perubahan mutu dan citarasa spesifik daging.
Telur adalah salah satu sumber
protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi.
Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan
sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur
mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi,
fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan
semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya
sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan
alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui
pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk
mempertahankan kualitas telur.
Telur merupakan
salah satu produk peternakan yang dapat memenuhi sebagian kebutuhan gizi
masyarakat. Produk hasil ternak ini juga mempunyai potensi untuk dikembangkan
secara optimal, karena di-samping harganya yang relatif murah dibanding protein
hewani yang lainya, pengusahaanya juga relatif mudah dan walaupun diusahakan
dalam usaha skala kecil mampu meningkatkan pendapatan dan memperluas kesempatan
kerja (Wahyuningsih,2008).
Daging merupakan
salah satu bahan pangan
asal ternak yang mengandung zat-zat
gizi bernutrisi tinggi yang
sangat layak dikonsumsi manusia. Kandungan
gizi daging sebagian besar
terdiri dari air
(65-80)%, protein (16-22)%,
lemak (1,5-13)%, substansi
non protein nitrogen sekitar 1,5 %, karbohidrat dan
mineral. Kandungan gizi yang
cukup tinggi di dalam
daging tersebut merupakan media
yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas enzim, sehingga daging
merupakan bahan pangan
yang cepat mengalami kerusakan
yang diakibatkan oleh aktivitas mikrobia
dan proses enzimatis yang
berlanjut, dan jika tidak segera
mendapatkan penanganan
tertentu maka dalam
batas waktu 24 jam
pada temperatur ruang
setelah pemotongan daging sudah
mengalami kerusakan, oleh karena
itu, suatu pengawetan segera
dilakukan untuk mencegah kerusakan
daging (Sri, 2008).
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Olahan
Telur
1.
Monde
Serena Snack
Keterangan :
Kadaluarsa
|
24 Oktober 2013
|
Komposisi
|
Beras, Jagung, Dektrosa, Minyak Nabati,
Gula, Bubuk Kedelai, Bubuk Whey, Telur Bubuk, Penguat Rasa (MSG) Garam dan
|
Perusahaan
|
PT. Nissin Biscuit Indonesia, JL.Raya Semarang Km.23 Ungaran – Semarang
|
Netto
|
50 gram
|
Serena buatan Monde adalah cemilan praktis
yang terbuat dari beras, jagung, kedelai dan telur yang berkualitas tinggi.
Tekstur yang lembut dan aroma yang lezat membuat makanan ini dapat dinikmati
siapa saja dan kapan saja. Menemukan makanan ringan produksi Monde ini tidaklah
terlalu sulit. Dapat ditemukan di setiap supermarket di Indonesia. Dengan desain
kemasan berwarna kuning dengan logo penabuh drum sangat mudah ditemukan di rak
supermarket.
2.
Sari Roti (isi coklat
nanas )
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
26 November 2012
|
Komposisi
|
Tepung terigu, air, pasta coklat,
selai nanas (mengandung pengawet natrium argarin, pewarna makanan tartrazin
Cl 191 40 dan kuning FCF Cl 15985), gula pasir, telur, argarine (mengandung
anti oksidan BHA, pewarna makanan Beta karoten Cl 75130), ragi, susu bubuk,
pengganti minyak mentega (mengandung anti oksidan BHA, pewarna makanan
betakaroten Cl 75130), garam,pengemulsi nabati.
|
Perusahaan
|
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk,
Bekasi.
|
Netto
|
226 gram
|
Roti merupakan salah
satu makanan yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.Salah satu akibat dari
konsumsi roti yang semakin meningkat dan menjadi makanan rakyat.
Roti adalah produk makanan hasil fermentasi tepung dengan ragi atau bahan pengembang lainnya,
kemudian dipanggang. Salah satu bahan pembuat roti adalah telur (Juanda,2010).
Sari Roti merupakan
sebuah merek roti ternama di Indonesia yang diproduksi oleh PT. Nippon Indosari Corpindo. Merek roti
ini pertama kali ditampilkan pada tahun 1995. Saat ini PT. Nippon Indosari Corpindo telah memproduksi
berbagai macam produk Roti Tawar dan Roti Manis
dengan merek dagang Sari Roti dan Boti, serta memproduksi chiffon cake dengan
merek dagang Sari Cake.
Penghargaan :
§
Top Brands Award 2009, 2010
§
Top Brands for Kids Award 2009, 2010
§
Marketing Award 2010
§
Rekor Bisnis Indonesia 2011
3.
Garuda Kacang Telur
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
12 Mei 2013
|
Komposisi
|
Kacang tanah, tepung terigu,
yepung tapioca, minyak nabati, gula, telur, garam, bawang merah, bawang
putih, penguat rasa mononatrium glutamate, bubuk merica.
|
Perusahaan
|
PT. Garudafood Putra Putri Jaya Pati 59151 Indonesia
|
Netto
|
50 gram
|
Kacang Garuda merupakan salah satu produk unggulan GarudaFood,
sebuah perusahaan industri makanan dan minuman terkemuka di Indonesia yang
memproduksi berbagai macam produk seperti merk Gery, Chocolatos, Okky Jelly
Drink, Mountea, Garuda dan Leo. Kini,
Kacang Garuda telah hadir dalam beragam varian rasa yang terbukti begitu
disukai konsumen, antara lain : Kacang Kulit Garuda (Kacang Kulit Garuda,
Kacang Kulit Rasa, Kacang Kulit Biga) serta Kacang Salut (Kacang Atom Manis,
Kacang Atom Pedas, Kacang Atom Gurih, Kacang Telur dan Kacang Kriting).
Keseriusan
GarudaFood menggarap pasar kacang sudah mendapatkan banyak pengakuan antara
lain dari: Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) selama 11 tahun
berturut – turut (2000 – 2010), Indonesian Best Brand Award (IBBA) selama 6
tahun berturut-turut (2005-2010), Top Brand Award selama 4 tahun berturut-turut
(2007-2010), Top 250 Indonesian Original Brands 2010, Anugerah Produk Asli
Indonesia 2010, serta Rekor Bisnis (2010).
4.
Energen
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
September 2013
|
Komposisi
|
Gula,
Krimer, Susu bubuk, Terigu, Kakao bubuk, Jagung, Oat, Ekstrak malt, Telur,
Garam, Kalsium, Vitamin.
|
Diproduksi
|
PT.
Torabika Eka Semesta, Tangerang15710 Indonesia
|
Netto
|
30 gram
|
Energen
adalah susu dan sereal yang diperkaya sigmavit, yaitu paduan vitamin, mineral
dan protein dalam jumlah dan komposisi yang tepat yang dibutuhkan tubuh dalam
fase pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan.
Energen
memberi nutrisi 4 sehat 5 sempurna yang praktis dan enak. Energen adalah susu
dan sereal penuh nutrisi, padat gizi dan berserat alami sesuai untuk menambah
asupan gizi anda sekeluarga.
Informasi
Nilai Gizi (per sajian) :
Takaran saji : 1 sachet (30g)
Energi total : 130 kkal
Energi dari lemak : 30 kkal
Lemak Total 3,5 g 6% AKG
Lemak Jenuh 1,5 g 8% AKG
Kolesterol 0 g 0%
Protein 1 g 2% AKG
Karbohidrat total 24 g 8% AKG
Serat pangan 1 g 4% AKG
Gula 18 g
Natrium 140 mg 6% AKG
Takaran saji : 1 sachet (30g)
Energi total : 130 kkal
Energi dari lemak : 30 kkal
Lemak Total 3,5 g 6% AKG
Lemak Jenuh 1,5 g 8% AKG
Kolesterol 0 g 0%
Protein 1 g 2% AKG
Karbohidrat total 24 g 8% AKG
Serat pangan 1 g 4% AKG
Gula 18 g
Natrium 140 mg 6% AKG
Vitamin
A 30%AKG
Vitamin B1 15%AKG
Vitamin B2 10%AKG
Vitamin B6 20%AKG
Asam Folat 15%AKG
Vitamin B12 25%AKG
Vitamin D 15%AKG
Vitamin E 15%AKG
Kalsium 20%AKG
Vitamin B1 15%AKG
Vitamin B2 10%AKG
Vitamin B6 20%AKG
Asam Folat 15%AKG
Vitamin B12 25%AKG
Vitamin D 15%AKG
Vitamin E 15%AKG
Kalsium 20%AKG
5.
Biskuat Susu
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
03 September 2013
|
Komposisi
|
Tepung
terigu, gula, minyak nabati, susu bubuk, vitamin dan mineral ( kalsium
karbonat, magnesium karbonat, Premix vitamin dan mineral), telur, garam, pati
jagung (mentega, susu vanilla), pengembang (ammonium karbonat
natriumbikarbonat).
|
Perusahaan
|
PT. Craft Food Company Indonesia
|
Netto
|
28 gram
|
- Energi total : 130 kkal
- Energi dari lemak : 40 kkal
- Lemak total : 5 gram / 9%
- Protein : 2 gram / 4%
- Karbohidrat total : 19 gram / 6%
- Energi dari lemak : 40 kkal
- Lemak total : 5 gram / 9%
- Protein : 2 gram / 4%
- Karbohidrat total : 19 gram / 6%
- Natrium : 80 mg / 3%
- Vitamin B1 : 25%
- Vitamin B5 : 20%
- Vitamin B6 : 20%
- Vitamin B12 : 20%
- Vitamin D : 25%
- Kalsium : 20%
- Vitamin B5 : 20%
- Vitamin B6 : 20%
- Vitamin B12 : 20%
- Vitamin D : 25%
- Kalsium : 20%
Mengandung 0,43 mg
Vitamin B5 persajian
% AKG berdasarkan
kebutuhan energi 2000 kkal
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah –
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah –
Vitamin B2 : 25%
Kue kering merupakan salah satu jenis makanan ringan
yang diminati masyarakat.
Konsumsi rata-rata kue kering di
Indonesia adalah 0,40 kg/kapita/tahun
(Suarni,2009).
Biskuat susu merupakan merek kue kering yang terkenal di masyarakat karena cita
rasa yang lezat membuat kue kering biskuat susu ini menjadi salah satu kue yang
digemari masyarakat Indonesia khususnya.
Olahan
Daging
1. Abon
Sapi Cap Sekar Mas
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
26 Oktober 2013
|
Komposisi
|
Daging sapi, bawang merah, bawang
putih, gula.garam, ketumbar.
|
Perusahaan
|
Sekar mas
|
Netto
|
60 gram
|
Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah
dikenal oleh orang banyak dan umumnya abon diolah dari daging sapi, oleh sebab
itu abon sapi lebih dikenal oleh masyarakat luas (Leksono, 20001). Abon adalah makanan yang yang terbuat dari serat daging. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga
kehitaman. Abon tampak seperti serat, karena didominasi oleh serat-serat otot
yang mengering. Karena kering, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu
hingga berbulan-bulan dalam kemasan kedap udara.
Selain dari bahan dasar daging, ada beberapa
abon yang berbahan dasar ikan, seperti ikan tuna, ikan lele, dan belut.
Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi atau bubur ayam,
atau sebagai isi lemper. Di
Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari daging sapi,
sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Selain daging sapi, bahan lain yang
digunakan adalah ayam, babi, ikan, dan kambing. Di China, abon yang paling
lazim adalah abon daging babi yang disebut rousong. Sentra pembuatan abon
sapi di Indonesia saat ini ada di daerah Boyolali, Solo, Salatiga, dan
sekitarnya. Sedangkan sentra pembuatan abon babi terdapat di Bali.
2. Pronas
Corned Beef
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
23 Mei 2014
|
Komposisi
|
Daging sapi, Terigu, Protein
kedelai, garam, gula, bumbu,penguat rasa mononatrium glutamate, sekuestran
natrium tripolifosat, pengawet natrium nitrit
|
Perusahaan
|
PT. Carnning Indonesia Product
Denpasar, Indonesia
|
Netto
|
340 gram
|
3. Fiesta
Stikie ( nugget ayam bentuk steak )
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
15 Agustus 2013
|
Komposisi
|
Daging ayam, tepung batter,
tepung roti, minyak nabati, protein nabati, pati jagung, garam, gula, susu
skim, bumbu-bumbu, perisa ayam, penguat rasa mono natrium glutamate,
sekuestran natrium tripolifosfat
|
Perusahaan
|
PT. Charoen Pokphan Indonesia Tbk
|
Netto
|
500 gram
|
Nugget adalah bentuk olahan daging yang diperoleh
dengan cara penggilingan penambahan bumbu , membentuk atau mencetak, melapisi
dengan tepung, menggoreng setelah matang bilahendak disimpan ataupun bisa
langsung digoreng matang.produk ini menggunakan teknologi pengolahan moderen
dengan citarasa yang enak sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi
dibandingkan produk olahan daging ayam lainnya (Afriani,2008).
Pembuatan chicken nugget pada umumnya hanya menggunakan daging dari bagian
dada. Daging dari bagian ini banyak disukai konsumen karena kandungan lemaknya
rendah, serabut dagingnya seragam dan warnanya yang terang. Namun hal ini akan
mengakibatkan tingginya biaya produksi yang pada akhirnya akan menyebabkan
tingginya harga jual produk chicken
nugget (Sutaryo,2006).
Fiesta Nugget
Stikie merupakan produk asli fiesta. Fiesta Nugget Stikie
terbuat dari daging dada ayam pilihan dan diproses dengan cara digiling
sehingga Fiesta Nugget
stikie memiliki textur yang alus. Fiesta Nugget
Stikie di beri tepung roti pilihan yang membuat Fiesta
Nugget Stikie memiliki citarasa yang enak dan juga gurih dimulut.
INFORMASI NILAI GIZI / NUTRITION FACTS
|
|||
Takaran saji / serving size
|
100 gr
|
||
Jumlah sajian perkemasan / serving size per container
|
5
|
||
Jumlah persajian / Amount per serving
|
|||
Energi
Total / Total Calories
|
290
kkal
|
||
Energi
dari Lemak / Calories from Fat
|
162
kkal
|
||
Lemak Total / Total Fat
|
18 gr
|
29%
|
|
Lemak
Jenuh / Saturated Fat
|
9
g
|
50%
|
|
Kolesterol
/ Cholesterol
|
5
mg
|
2
%
|
|
Protein / Protein
|
18 gr
|
30%
|
|
Karbohidrat total /Total CarbohydrateSerat panganGula
/ sugar
|
2 gr
4 gr
|
4%
8%
|
|
Natrium / Sodium
|
820mg
|
36%
|
4. Fiesta
Crispy Crunsh (kulit ayam olahan )
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
25 Oktober 2013
|
Komposisi
|
Kulit ayam, tepung terigu, air,
minyak nabati, bumbu-bumbu, tepung Batter, gula, penguat rasa mononatrium
glutamate, protein nabati, garam, sekuestran natrium tripolifosfat, soda kue,
guargum.
|
Perusahaan
|
PT. Charoen Pokphan Indonesia Tbk
|
Netto
|
300 gram
|
Produk Fiesta nugget crispy crunch
merupakan produk terbaik asli dari fiesta. Fiesta nugget crispy
crunch terbuat dari kulit
ayam pilihan yang terbaik. Fiesta crispy crunch
memiliki rasa yang renyah dimulut dan pastinya memiliki cita rasa yang tinggi
dan menggugah selera
Takaran saji / serving size
|
100 gram
|
|
Jumlah sajian perkemasan / serving
size per container
|
5
|
|
Jumlah persajian / Amount per
serving
Energi Total / Total Calories
|
|
570 kkal
|
Energi
dari Lemak / Calories from Fat
|
|
450 kkal
|
Lemak Total / Total Fat
|
50 gr
|
91%
|
Lemak
Jenuh / Saturated Fat
|
18 gr
|
90%
|
Kolesterol / Cholesterol
|
25 mg
|
8%
|
Protein / Protein
|
10 gr
|
20%
|
Karbohidrat
total /Total CarbohydrateSerat
pangan
|
19 gr
2 gr
|
6%
8%
|
Natrium / Sodium
|
850mg
|
35%
|
5. Sozzis
( So Good )
Keterangan
:
Kadaluarsa
|
10 Mei 2013
|
Komposisi
|
Daging sapi, tepung pati, protein
nabati, bumbu penguat rasa mononatrium glutamat, natrium laktat, gula, garam,
sekuestran fosfat, antioksidan natrium eritorbat.
|
Perusahaan
|
PT. Japfa Santory Indonesia
tangerang, PT. So Good Food Jakarta Indonesia.
|
Netto
|
75 gram
|
. Informasi Nilai Gizi / Kandungan Nutrisi
Takaran Saji : 50 gram / Jumlah Sajian Per
Kemasan : 1,5
- Energi total : 90 kkal
- Energi dari lemak : 20 kkal
- Lemak total : 3 gram / 5%
- Protein : 6 gram / 10%
- Karbohidrat total : 9 gram / 3%
- Natrium : 500 mg / 22%
- Energi total : 90 kkal
- Energi dari lemak : 20 kkal
- Lemak total : 3 gram / 5%
- Protein : 6 gram / 10%
- Karbohidrat total : 9 gram / 3%
- Natrium : 500 mg / 22%
Sosis
adalah daging atau campuran beberapa daging yang dihaluskan serta dicampur
dengan bumbu-bumbu atau rempah-rempah. Pada umumnya sosis dibuat dari daging
ayam, ikan, sapi, dan kelinci. Sebagai salah satu pangan variasi olahan sossis
mempunyai prospek yang cerah dan digemari masyarakt. Untuk mendapatkan sosis
yang kualitas baik maka diperlukan tepung sebagai bahan pengikat yang baik
kualitasnya (Hakim, 2008). Sozzis merupakan sosis siap makan yang terbuat
dari daging berkualitas. Diproses dengan pemanasan suhu tinggi dan dikemas
dengan plastic kedap udara. Karenanya Sozziz tidak memerlukan lemari pendingin
untuk penyimpanannya.Sossis dapat langsung dimakan dan merupakan camilan/snack
bergizi mengandung protein. Sozzis tersedia dalam
daging ayam dan daging sapi.
III.
KESIMPULAN
Produk utama ternak yaitu
daging, susu dan telur termasuk golongan pangan tidak stabil. Ketiga golongan
pangan tersebut dapat rusak, baik akibat perubahan yang terjadi pada bahan itu
sendiri ataupun akibat adanya pengaruh dari luar. Agar supaya kegunaan pangan
ini bisa berkelanjutan bagi kehidupan manusia, maka setelah dipanen, bahan
pangan akan mengalami berbagai penanganan dan pengolahan yang pada akhirnya
menghasilkan makanan yang sehat dan dapat diterima oleh konsumen sesuai dengan
selera. Dalam rangka mempertahankan nilai gizi
daging dilakukan upaya pengolahan untuk tujuan pengawetan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani,dkk. 2008. Pengenalan pengolahan chicken nugget
pada ibu-ibu perkumpulan
pengajian
dikelurahan Simpang kecamatan Kota Baru Jambi. Jurnal
pengabdian masyarakat no. 45.
Hakim,
Arymn, dkk. 2008. Penambahan tepung terigu sebagai bahan pengikat pada
kualitas sosis daging ayam. Jurnal Agribisnis Peternakan Vol.4 No.3.
Juanda, dkk. 2010. Studi Preferensi Konsumen Terhadap Roti Tawar Labu Kuning.
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Syiah
Kuala Darussalam, Banda Aceh
Leksono, Tjipto dan Syahrul. 2001. Studi mutu dan
penerimaan konsumen terhadap
abon ikan. Jurnal
Natur Indonesia III (2): 178– 184 ).
Sri, Aris Widati. 2008. Pengaruh lama pelayuan,
temperatur pembekuan dan Bahan
pengemas terhadap
kualitas kimia daging sapi beku. Jurnal
Ilmu dan
Teknologi Hasil Ternak Hal 39-49, Vol. 3.No. 2.
Suarni. 2009. Prospek
pemanfaatan tepung jagung untuk kue kering (cookies). Jurnal
Litbang
Pertanian, 28(2), 2.
Sutaryo, dkk. 2006. Kadar Kolesterol, Keempukan dan Tingkat Kesukaan Chicken
Nugget Dari Berbagai
Bagian Karkas Broiler. Jurnal
ProteinVol.13 No.1.
Wahyuningsih, Resti. 2008.
Analisis permintaan telur ayamDi jawa timur. Jurnal
Agritek Vol. 16
No. 11.