Disini aku melihat dan mendengar.
Sosok lucu yg melantunkan irama.
kumuh yang terpakai karena asap slalu menerpa tubuh mungil itu.
kala pagi datang dia harus bergegas menggores pena di bangku sana.
Jika telah usai si mungil mulai beraksi menabuhkan alatnya.
Dengan semangat dia brjalan.
walau terik menyengat badan.
Ah... aku merasa tak adil.
Tak seharusnya dia seperti itu.
Kini ku mulai membuka memoriku.
ternyata masa mungil ku lebih indah.
Dan q brsyukur atas ini.
Dan berharap q slalu bisa menerima sgla yg telah ditakdirkan oleh Sang Illahi
dibuat oleh erlindani setya martanti
tanggal 16-2-2013
pukul 15.30
0 komentar:
Posting Komentar