RSS

Sabtu, 24 November 2012

WANITA DIBAWAH NAUNGAN CINTA


Hanya bisa menatap kosong pada dirinya.
Menggoda segala rasa yang tersembunyi di dalam jiwa.
Membisikan kehausan kasih sayang yang terbuang.
Ingin bersamanya seperti kala itu.

Kala itu yang ada,
Cinta membara dalam dada.
Sayang menyerbuk mahkota rasa.
Rindu menyisip dalam jiwa.

Kini kelopak cinta telah layu.
Tak mampu dia merekah untukku.
Aku yang hanya mampu terpasung dalam malam.
Mengharap sang cinta datang pada diri yang bisu.

Perpisahan itu ada karena ombak pembeda.
Aku dan kamu,
Tinggi dan rendah
,
Itu yang membuat ku tak bisa bersamamu lagi.
Engkau adalah penguasa harta.
Dan aku adalah sang pemulung harta.

Kita terhalang oleh lembaran dolar dan kilauan emas.
Hanya tertawa dalam kegaduhan hati yang merombak sepi.
Bersorak kesakitan dibalik senyuman.
Karena dolar dan emas cinta tak bisa menari lagi.

Hati ini merintih lara.
Kejam ucapku.
Aku adalah wanita yang bersimpuh di bawah naungan cinta.
Namun dunia tidak mengizinkannya.


PUISI ini ku buat untuk lomba puisi dengan tema cinta dan perempuan. dan alkhamdulilah bisa juara dan bisa dimasukin di buku cinta belum usai . semoga aku bisa buat buku puisi ku sendiri nantinya. amin :)
terimakasih buat semua orang yang telah mendukung ku untuk terus berkarya. semoga bisa selalu menjadi lebih baik lagi :)





2 komentar:

Unknown mengatakan...

Semangat yaa :) Bagus Puisinyaa

LUKISAN HATI mengatakan...

mkch ya bang isay

Posting Komentar