LAPORAN
PENILAIAN TERNAK
BABI
OLEH :
Kelompok 3 sore
SEPTY MAYANG D1E010044
TAUFIK NUGROO D1E010055
FAISOL MIFTACHUL H. D1E010111
LUSI DIAN F. D1E010114
ERLINDANI SETYA M D1E010165
MOH.
FAHMI MUBAROK D1E010169
POPON AGUNG G. D1E010198
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Beternak babi merupakan salah satu
usaha yang dikelola oleh sebagian penduduk di Indonesia. Hal ini dikarenakan
dapat memberikan keuntungan yang besar jika dikelolah dengan baik termasuk
kotorannya yang dapat dijadikan sebagai pupuk dan sumber bahan bakar yang
menjanjikan. Dalam beberapa kepercayaan agama
abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggap haram untuk dimakan.
Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan
tahun oleh orang Eropa
dan orang Asia
kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama
Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih
menjalankan tradisi aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai
makanan keseharian, seperti suku Bali, Toraja,
Papua,
Batak,
Manado, dll.
Dalam masyarakat Jawa,
babi disebut celeng dan juga
merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya agama Islam yang
mengharamkan babi di nusantara.
Tipe dan bangsa-bangsa babi terbentuk sebagai
akibat dari tiga sebab : 1) Oleh permintaan para konsumen; 2) oleh sifat
bahan-bahan makanan yang tersedia, dan 3) oleh cara beternak moderen atau pun
tradisional yang dilakukan oleh peternak. Keberhasilan di dalam usaha ternak babi sangant
tergantung kepada pemeliharaan induk dan pejantan yang memiliki sifat-sifat
baik. Oleh karena itu para peternak yang maju, tentu saja akan selalu
mengadakan seleksi terhadap ternaknya. Seleksi berarti memilih hewan ternak
yang bernilai tinggi, yakni memilih babi-babi yang menguntungkan.dengan tujuan
utama untuk menghasilkan daging babi yang berkualitas baik atau tinnggi.
Tergantung dari lamanya dipiara, babi yang dibesarkan digolongkan menjadi tipe lemak dan tipe bekon.
Pemilihan babi yang berkualitaas baik tergantung
dari kejelihan kita dalam pengamatan tentang bibit. Dengan mengamati saja tidak
cukup, dan harus melihat catatan, untuk mengetahui jenis babi baik atau jelek,
babi tipe apa dan sebagainya perlu diadakan penilaian agar kita bisa memilih
ternak babi sesuai dengan apa yang kita tuju. Memilih ternak dengan tujuan
tertentu, maka diperlukam informasi data tentang ternak tersebut secara
lengkap, antara lain : recording tentang
kapasitas produksi ( umur,
pertambahan berat, produksi daging, lemak dan sebagainya).
1.2
Tujuan
a.
Mampu menilik atau
menilai ternak babi.
b.
Untuk mengetahui
jenis-jenis babi.
1.3
Waktu
dan Tempat
Praktikum
penilaian ternak unggas dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 14 Desember 2011 pukul
13.15 WIB s.d selesai.Praktikum
ini bertempat di Sokaraja.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun
tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang
paling cerdas,
dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing. Babi hutan
(Sus scrofa) atau celeng
adalah nenek moyang babi liar yang menurunkan babi ternak (Sus
domesticus). Daerah penyebaran adalah di hutan-hutan Eropa
Tengah, Mediterania (termasuk Pegunungan
Atlas di Afrika Tengah) dan sebagian besar Asia hingga paling
Selatan di Indonesia.
Ia termasuk familia Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, pygmy hog di utara India, dan babirusa di
Indonesia. Berat babi hutan dapat mencapai 200 kg (400 pound) untuk jantan
dewasa, serta panjangnya dapat mencapai 1,8 m (6 kaki). Jika terkejut atau
tersudut, mereka dapat menjadi agresif - terutama bila betina dewasa sedang
melindungi anaknya - dan jika diserang akan mempertahankan dirinya dengan
taringnya (Anonim,2011).
Babi liar (babi hutan) mungil, Aili (batak), Jani (dayak), Babui
(kayan), Dahak (Kapuas) spesis ini belum dijinakkan, diburu sebagai sumber
daging tergolong besar tinggi 1m panjang 1m dan berat dewasa bisa 150 kg,
makanannya tumbuhan biji-bijian, buah-buahan, rumput-rumputan, serangga, hewan
melata dan liar.
Jenis -jenis babi, antara
lain : babi Jawa, babi Sumatra, babi Bali ini adalah babi Lokal, dengan
ciri-ciri seperti berikut :
a.
Ciri -ciri Babi Jawa,
sebagai berikut : 1) Warna : putih, hitam, berbulu lebar; 2) Bentuk Badan :
tubuh pendek agak gemuk, punggung agak cekung, badan dan moncongnya panjang,
ambing baik dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak
secara baik, khusus untuk Tangerang pada leher sebelah kiri dan kanan ada
Tassle (daging menggantung).
b.
Ciri -ciri Babi Bali,
sebagai berikut : 1) Warna : belang hitam putih; 2) Bentuk Badan : berbadan
kecil, kaki pendek, punggung melengkung ke bawah sehingga bagian perutnya
hampir menyentuh tanah, kulitnya pada babi dewasa berlipat-lipat, ambing baik
dengan paling sedikit 6 pasang puting susu, simetris dan terletak secara baik (Hartati,2011).
Ada beberapa jenis bibit babi antara lain :
Berksive, Chester White, Tamworth, Yorkshire, Sadleback, Hampshire, babi Celeng dll. Tipe babi :
a.
Tipe lemak (lard type),
memiliki ciri-ciri: Ukuran tubuh berlebihan, lebar dan dalam. Cepat atau mudah menjadi gemuk, kemampuan
dalam pembentukan lemak cukup tinggi,
Ukuran kaki
pendek. Contoh : bangsa-bangsa babi Indonesia cenderung ke arah tipe lemak.
b.
Tipe daging (Meat type=pork
type), memiliki ciri-ciri:
Ukuran tubuh panjang, dalam, halus. Bagian sisi tubuh panjang, dalam halus. Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar. Susunan badan padat, lemak sedikit Kepala dan leher ringan, halus. Ukuran kaki panjang sedang, tumit pendek kuat. Ham berkembang cukup bagus dan dalam
Kelompok babi ini banyak diternakkan di AS Contoh: Hampshire, Polan China, Spotted Poland China, Berkshire, Chester White, Duroc.
Ukuran tubuh panjang, dalam, halus. Bagian sisi tubuh panjang, dalam halus. Punggung berbentuk busur, kuat dan lebar. Susunan badan padat, lemak sedikit Kepala dan leher ringan, halus. Ukuran kaki panjang sedang, tumit pendek kuat. Ham berkembang cukup bagus dan dalam
Kelompok babi ini banyak diternakkan di AS Contoh: Hampshire, Polan China, Spotted Poland China, Berkshire, Chester White, Duroc.
c.
Tipe dwiguna (bacon type). Termasuk kelompok babi
type sedang ialah yang memiliki tanda-tanda sebagai berikut: Ukuran tubuh
panjang dan dalamnya tubuh sedang dan halus. Ukuran lebar tubuh
sedang, timbunan lemak sedang, halus. Kelompok babi tipe bacon banyak
diternakkan di Inggris, Belanda, Kanada dan Polandia. Contoh : Yorkshire,
Landrace, Tamworth
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tipe babi: PemasaranTujuan
peternak;
Bangsa atau strain; Makanan; Saat pemotongan. (Saulandsinaga,
2010).
III.
HASIL
Nama
|
BABI
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
|
Lusi
|
66
|
63,25
|
61,25
|
56,5
|
Septy
|
34,25
|
58,5
|
47,75
|
35,55
|
Faisol
|
85,75
|
75,75
|
78,5
|
83,25
|
Erlindani S.M.
|
72
|
64,75
|
67,25
|
54,75
|
Taufik
|
51,75
|
49,5
|
45,25
|
44
|
Fahmi
|
34,5
|
37
|
56
|
37,5
|
Popon
|
76,5
|
65,5
|
66,5
|
73,5
|
Rata-rata
|
60,11
|
59,18
|
60,35
|
55,01
|
IV.
PEMBAHASAN
Babi adalah sejenis hewan
ungulata
yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya
berasal dari Eurasia.
Kadang juga dirujuk sebagai khinzir
dalam bahasa
Arab (Anonim, 2011).
Tipe babi
Pada
babi terdapat 3 tipe yaitu :
1. The
old fashioned or extrem lard type, tipe yang banyak lemaknya
2. The
intermediate or meat type, yaitu tipe seimbang antara daging dan lemak
3. The
bacon type, yaitu tipe daging
The old fashioned or
extremlard type
Ukuran panjang mulai dari kecil sampai dengan
sedang,berbadan gemuk dan berkaki pendek dan kecil. Babi ini sudah tidak lagi
disukai karena banyak lemak . karena di Inggris pada waktu dulu membuat minyak
lemak tetpi sekarang tidak dan tidak disukai karena kebanyakan orang disana
tidak mempunyai lemari es. Babi jenis ini masih sedikit di Inggris.
Tehe intermediate or
meat type
Babi jenis ini tumbuh dengan cepat dan berat badan
cukup bila dipotong bagus. Karena proporsi antara daging dan lemak seimbang.
Bagi para peternak, memelihara jenis babi ini sangat bagus karena mempunyai
pertumbuhan yang cepat, mudah dipelihara dan pertumbuhannya merata. Kaki
sedikit lebih panjang dibanding dengan lard type dengan panjang badan cukup
dengan perkembangan ham yamg baik.
Bentuk badan bagus dari depan tampak kecil dan
kebelakang makin membesar. Bagian depan kecil tidak menurunkan harga sebab
bagian depan harganya murah bila dibandingkan dengan bagian belakang (hamnya)
yang paling mahal.
The bacon type
Yang penting pada tipe ini panjang badan dan bentuk
halus (merata)., bila dilihat dari depan ramping, sedang pada tipe lemak (lard
type) dilihat dari depan tampak menggembung (gemuk). Ham besar dan lemak cukup
saja, lemak pada ham tidak disukai.
Di inggris dan Eropa lainnya ada penilaian terhadap
babi dengan melihat kondisi. Kriteria terbagi 5 kelas yaitu kurus, agak sedang,
sedang, agak gemuk dan gemuk, dan yang terbagus adalah pada kreteria sedang
karena pada penjualan diutamakan panjang badan dan lemak cukup, bukan dengan
banyak lemak.
Penilaian
babi
1. Berat
(weight)
Untuk
menimbang babi harus diketahui umur babi yang akan ditimbang. Disukai babi yang
berat 200-225 pound dengan ADG (Average Daily Gain) 1 ¼ pounmulai dari lahir.
2. Bentuk
(form)
Dikehendaki
bentuk badan yang panjang karena dengan bentuk badan yang panjang karena dengan
bentuk yang panjang ham, loin dan bacon mempunyai bentuk bagus. Kebanyakan
orang keliru memilih babi, karena yang dipilih shoulder besar dan ham kecil.
3. Kondisi
(conditio)
Lemak
harus pas. Kencang terutam pada bagian ham. Kalau dilihat dari depan tampak
besar padat bukan gemuk dan bila dipegang pada bagian ham dengan tangan cukup.
4. Kualitas
(quality)
Babi
sehat, bulu halus dan rebah, kulit halus, proporsi seimbang karena diduga
secara eksterior bahwa babi yang berkualitas baik mempunyai daging yang baik
pula, demikian pula sebaliknya.
5. Kepala
dan leher (head and neck)
Kepala
dan leher harus kecil, karena kepala berat tidak banyak dagingnya.
6. Bagian
depan (forequarters)
Ramping
dan kompak (harmonis/serasi)kaki mengangkang lebar
7. Badan
(body)
Paling
penting untuk pembeli karena kebanyakan daging terdapat pada daerah ini. Badan
harus tebal, panjang, juat (kencang) dan bagian bawah perut lurus.
8. Bagian
belakang (hindquarters)
Ham, Rump merupakan bagian yang termahal
dari keseluruhan daging babi, daging harus lunak dan tidak banyak lemak (Soenarjo. 1988).
Babi
piara ada 312 varietas dan 87 varietas yang resmi kini dikenal dengan babi
unggul, merupakan hasil seleksi dan persilangan beberapa bangsa babi sehingga
dihasilkan bangsa baru kemudian menyebar keseluruh dunia misalnya 60% babi
potong komersial didunia adalah Yorkshire (large White).
1. Yorkshire
Termasuk tipe bacon (dwiguna) berasal dari Inggris, dikenal dengan
large white babi ini berwarna putih dengan muka oval, telinga tegak termasuk
type keibuhan karena litter sizenya banyak dan keibuannya bagus,
persentase karkasnya tinggi, berat jantan 320-455 kg, induk.
2. Landrace
Berasal dari Denmark, termasuk babi bacon berkualitas tinggi.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain: Tubuh panjang, besar (lebar) dan dalam. Warna putih dengan bulu yang halus. Kepala kecil agak panjang, dengan telinga terkulai. Leher panjang, Punggung membentuk seperti busur, panjang dan lebar, Bahu rata, halus, Kaki letaknya baik dan kuat, dengan paha yang bulat dan tumit yang kuat pula, Putting susu 6-7 buah, Berat jantan dewasa 320-410 betina 250-340 kg.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain: Tubuh panjang, besar (lebar) dan dalam. Warna putih dengan bulu yang halus. Kepala kecil agak panjang, dengan telinga terkulai. Leher panjang, Punggung membentuk seperti busur, panjang dan lebar, Bahu rata, halus, Kaki letaknya baik dan kuat, dengan paha yang bulat dan tumit yang kuat pula, Putting susu 6-7 buah, Berat jantan dewasa 320-410 betina 250-340 kg.
3. Duroc
Berasal dari
Amerika Serikat . Ciri-ciri yang dimiliki antara lain:
a.
Tubuh panjang, besar.
b.
Warna merah yang bervareasi
mulai dari merah muda sampai merah tua.
c.
Punggung berbentuk busur yang
dimulai dari leher sampai ekor dengan titik tertinggi di tengah.
d.
Kepala sedang dengan telinga
terkulai kedepan dan mukanya agak cekung.
e.
Produsi susu cukup baik dan banyak anak.
4. Hampshire
dan Saddlebac
Adalah salah satu babi termuda yang cepat menjadi populer. Asal atau
bentuk di Kentucky (AS). Ciri-ciri yang dimiliki: Warna hitam dengan warna
putih berbentuk pita yang lebar mengelilingi. Bahu sampai kedua kaki depan. Warna putih ini
besarnya sangat bervareasi ada yang sempit dan ada yang lebar. Punggung membentuk busur, kuat. Kepala halus dengan
rahang yang ramping dan telinga tegak. Letak bahu
baik dan halus. Tubuh halus, kuatØ. Induk banyak aktif.
5. Babi Lokal:
a) Babi Batak:
Tinggi pundak
54-51 cm, panjang 71-95 cm.
Telinga tengah warna rata-rata hitam walaupun ada warna bercak-bercak putih. Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal.
Rata-rata putting susu 10.
Telinga tengah warna rata-rata hitam walaupun ada warna bercak-bercak putih. Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal.
Rata-rata putting susu 10.
b) Babi Bali:
Warna hitam dan
bulu agak kasar.
Punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah, cungurnya relative pendek.
Telinga tegak tinggi,
Pundak 48-54 cm, Panjang tubuh 94 cm.
Puting susu 12-14 buah dengan jumlah anak perkelahiran 12 ekor.
Punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah, cungurnya relative pendek.
Telinga tegak tinggi,
Pundak 48-54 cm, Panjang tubuh 94 cm.
Puting susu 12-14 buah dengan jumlah anak perkelahiran 12 ekor.
c) Babi Tana Toraja
Babi kecil (minipig)ü
Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cmü
Warna hitam putih dan ada yang hitam semua.
Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cmü
Warna hitam putih dan ada yang hitam semua.
(Saulandsinaga, 2010).
Praktikum penilaian ternak babi, yang dinilai
adalah babi Yorkshire sow. Hasil praktikum kelompok 3 sore menujukan bahwa Babi yang paling baik
adalah babi C, kedua babi A ketiga babi B keempat babi D dengan nilai babi C : 60,35, babi A: 60,11, babi B: 59,18 dan babi D: 55,01. Hasil dari
kelompok 3 sore kurang tepat karena urutan babi yang terbaik seharusnya babi
A,B,C dan D. Hasil kurang tepat dikarenakan saat praktikum babi yang diamati
tidak mau berdiiri dan penilainya berdesak-desaakan akibatnya penilaianya
kurang tepat.
Ciri babi Yorkshire : berwarna putih, kadang-kadang terdapat
bercak-bercak dengan pigmen warna hitam, telinga tegak, badannya panjang dan
dalam. Yorkshire beranak banyak, efisiensi penggunaan pakan tinggi, pertumbuhan
cepat dengan pertambahan berat badan 1,01 kg. Menghasilkan karkas yang panjang
(31,5 inchi). Pemilihan bibit yang baik
yaitu melalui tanda-tanda babi yang sehat : Babi
kelihatan lincah (gesit), nafsu makan baik, kotoran tidak terlalu encer atau
keras dan pertumbuhan bagus. Ciri-ciri induk yang bagus : 1) sehat, tidak cacat
dan dapat berfungsi dengan baik, mempunyai jumlah puting susu minimal 8 pasang,
8 di kiri dan 8 di kanan yang letaknya symetris berjarak sama, tidak mempunyai
puting susu yaang buntu. 2) mempunyai proporsi tubuh yang baik, panjang
tubuhnya sedang, otot yang baik didaerah pinggul dan bahu,3) kaki kuat lurus,
bisa berdiri tegak, tumit kuat, ekor melingkar,4) Pertumbuhan cepat dan
menghasilkan anak yang lahir banyak, minimal 8 ekor dan berat lahir minimal 1,1
kg (Anonim,2011).
Keberhasilan di
dalam usaha ternak babi adalah juga sangant tergantung kepada pemeliharaan
induk dan pejantan yang memiliki sifat-sifat baik. Oleh karena itu para
peternak yang maju, tentu saja akan selalu mengadakan seleksi terhadap
ternaknya. Seleksi berarti memilih hewan ternak yang bernilai tinggi, yakni
memilih babi-babi yang menguntungkan. Dengan seleksi itu diharapkan ada
perbaikan karakter ekonomi tertentu, terutama mengenai :
a.
Pertumbuhan : Cepat
b.
Daya Tahan : Kuat
c.
Produksi : Cukup Baik
Di dalam suatu
usaha untuk memajukan dan mengembangkan ternak babi, para peternak bukanlah
sekedar memperbanyak atau mengembangbiakkan ternaknya, melainkan sekaligus
memuliakan ternak (mengupgrade). Di sini pada semua babi induk dan ejantan yang
hendak dikawinkan harus dilakukan seleksi terlebih dahulu. Dengan demikian
perkawinan bukan terjadi secara kebetulan atau liar, melainkan diatur dan
terarah.
Pelaksanaan Seleksi
Untuk memilih
babi-babi dewasa yang hendak dijadikan bibit, bias dilakukan dengan berbagai
cara, yakni atas dasar :
1. Pemilihan individu.
2. Pemilihan atas hasi produksi.
3. Pemilihan berdasarkan silsilah.
2. Pemilihan atas hasi produksi.
3. Pemilihan berdasarkan silsilah.
1. Pemilihan individu
Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada:
Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada:
a) Kesehatan
Babi yang
hendak dijadikan bibit harus betul-betul kuat dan sehat. Tanda-tanda babi yang
sehat
§
Nafsu makan baik, normal.
§
Pertumbuhan baik, cepat menjadi
besar.
§
Lincah, gesit. - Kotoran tan
terlalu keras atau encer.
§
Air kencing keluar
terputus-putus(pejantan).
§
Ekor melingkar
b) Kesuburan dan sifat keibuan
§
Babi induk yang subur Induk yang
subur ialah induk yang pada setiap kali birahi mampu memproduksi ata
mengovulasikan sel telur dalam jumlah besar, 14 – 18 buah. Dan sejumlah besar
di antaranya bias ditunasi, sehingga pada saat induk itu melahirkan jumlah
anaknya pun cukup banyak. Dan induk yang subur ini pada umumnya memiliki
intensitas beranak yang cukup baik, minimal dua kali beranak dalam waktu 1
tahun.
§
Sifat keibuan Adalah induk-induk
yang pandai merawat anak-anaknya da produksi air susu pun banyak, sehingga
mereka selalu siap menyusui anaknya dengan rajin. Hal ini sama sekali berbeda
dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, mereka pasti akan selalu memusuhi
anak-anaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap anak-anaknya yang tertindih.
Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang bias menghasilkan anak
banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu memproduksi air susu yang cukup
tinggi dan bias merawat anak-anaknya dengan baik. Sebab induk yang produksi
susunya sedikit, anak-anaknya pasti banyak yang mati kelaparan. Demikian pula
bagi induk yang tak memiliki sifat keibuan, maka anak-anak asuhannya pun pasti
akan banyak yang mati akibat tertindih atau terlantar. Demikian kedua faktor
ini betul-betul sangat penting di dalam seleksi. Walaupun jumlah anak yang
dilahirkan itu bias dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur induk,
kondisi induk waktu kawin serta pejantan yang dipakai, namun setiap individu
secara alamiah memiliki tingkat kesuburan dan sifat keibuan yang berbeda-beda.
c) Pemilihan atas hasil produksi
Seleksi yang didasarkan atas hasil
produksi ini sangat erat hubungannya dengan kesuburan dan sifat eibuan induk.
Sebab pemilihan bibit ini ditujukan terhadap hasil produksi keturunan. Adapun
hasil keturunan yang dimaksud antara lain ialah :
Jumlah dan
berat anak pada setiap kelahiran hendaknya merata, tidak ada ynag terlalu kecil
ataupun terlalu besar. Sedangkan berat anak babi waktu lahir yang akan
dijadikan bibit rata-rata 1,5 kg dengan jumlah anak yang dilahirkan rata-rata
12-14 ekor. Angka kematian sampai pada
penyapihan rendah. Jumlah anak yang bias dipelihara sampai umur 3 minggu :
10-12 ekor, sedangkan sampai dengan disapih pada umru 6-8 minggu : 9-5 ekor.
Pertumbuhan berat badan cukup bagus, Misalnya : 1. Umur 3 minggu mencapai berat
6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan mencapai 100 kg (dipotong).
Persentase kerkas tinggi : 70-75%. Lebih jelasnya perhatikan diagram berikut :
2. Pemilihan berdasarkan silsilah
Babi-babi yang
hendak dipakai sebagai bibit harus diketahui jenis atau bangsa serta tipenya.
Pemilihan terhadap suatu bangsa babi atau strain yang hendak diternakkan tentu
saja tergantung pada kesenangan peternak dan lingkungan di mana bangsa tersebut
sudah banyak diternakkan. Dan selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi tersebut
termasuk tipe pedaging atau spek, bias diamati pada bentuk luarnya. Adapun
perbandingan sifat-sifat terpenting kedua tipe tersebut ialah :
(Sution, 2010).
V.
KESIMPULAN
1.
Penilaian babi bisa dilihat dari berat
(weight), bentuk (form), kondisi (conditio), kualitas (quality), kepala dan leher (head
and neck), bagian
depan (forequarters), badan
(body), bagian belakang
(hindquarters).
2.
Pada babi terdapat 3
tipe yaitu :The old fashioned or extrem lard type, tipe yang banyak lemaknya; The intermediate or
meat type, yaitu tipe seimbang antara daging dan lemak; The bacon type, yaitu
tipe daging
3.
Ada beberapa jenis
bibit babi antara lain : Berksive, Chester White, Tamworth, Yorkshire,
Sadleback, Hampshire, babi Celeng dll.
4. Yorkshire : Termasuk tipe bacon (dwiguna) berasal dari Inggris, dikenal dengan
large white babi ini berwarna putih dengan muka oval, telinga tegak termasuk
type keibuhan karena litter sizenya banyak dan keibuannya bagus,
persentase karkasnya tinggi, berat jantan 320-455 kg, induk
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Babi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Babi.
diakses
pada 20 Desember
2011.
Anonim,2011. Pemilihan bibit babi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/
pemilihan-bibit-babi diakses pada 20 Desember 2011.
Hartati. 2011. Jenis-Jenis Babi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/jenis-jenis
babi.diakses pada20 Desember 2011.
02/17/tipe-babi/. diakses
pada 20 Desember 2011.
Soenarjo.
1988. Buku pengarang kuliah ilmu tilik
ternak. Jakarta : Cv. Baru
Jakarta.
Kategori-Budidaya&idbudidaya=3.
diakses pada 20 Desember 2011
3 komentar:
mat siang
saya mau nanya :untuk mendapatkan bibit babi yang bagus ngambilx di daerah mana....??
untuk daerah flores ada di mana ya...
saranin Q tuk mendapat bibit babi yg berkualitas ne no Q (082110395279)
saya senang blog ini ini wawasan ternak
Apakah kamu sedang mencari prediksi togel jitu ? cek blog kami di sini >
PREDIKSI TOGEL SGP 22 AGUSTUS 2021 dari tafsir jitu
Posting Komentar