MAKALAH
ILMU
TERNAK UNGGAS
SEXING
OlehKelompok
IX
1.
FIKRI NURUL IMAN D1E010160
2.
FACHRUL BUDI SANTOSO D1E010161
3.
RIDHO TRI PAMBUDI D1E010162
4.
KUSPRIYADI D1E010163
5.
ERLINDANI SETYA M D1E010165
6.
AJIE PAMUKTI D1E010166
7.
ARIESTA DWI A D1E010167
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PETERNAKAN
2012
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.........................................................................................................
i
Daftar
Isi.................................................................................................................
ii
1.
Pengertian Sexing......................................................................................... 1
2.
Sexing Pada DOC........................................................................................ 2
3.
Sexing Pada Burung....................................................................................
6
4.
Sexing Pada Itik........................................................................................... 8
Daftar
Pustaka
1.
PENGERTIAN SEXING
Sexing
adalah tindakan khusus untuk menentukan jenis kelamin. Penentuan jenis kelamin dari telur yang baru menetas
(kutuk,meri,dan burung puyuh umur sehari) merupakan suatu pekerjaan yang sangat
penting, terutama unggas yang dipelihara dengan tujuan sebagai penghasil telur
konsumsi. Hal ini karena keberadaan unggas jantan tidak diperlukan, karena
unggas tanpa pejantan dapat bertelur. Kemampuan untuk menentukan jenis kelamin
sangat penting terutama para perusahaan pembibitan sebab umumnya hasil
penetasan diperoleh ratio jantan dan betina adalah 50:50 (Riswantiyah. dkk,
1999).
Sexing
adalah tindakan khusus untuk menentukan jenis kelamin DOC ayam saat baru menetas atau baru umur 1 hari Dengan Sexing banyak hal yang
bisa kita hemat/ekonomis, menguntungkan dari segi profit. Jantan atau betina
yang bisa di pisahkan umur sehari, maka semua fasilitas peternakan dapat
dimanfaatkan untuk pemeliharaan kutuk/ DOC betina menjadi dara. Umumnya
perbandingan jantan dan betina : 50% ; 50%, hal ini penting bagi usaha
peternakan yang khusus menghasilkan telur konsumsi, sebab yang di pelihara DOC
betina saja. Begitupun buat usaha pembibitan/ BREEDER, DOC jantan yang di
pelihara dapat di tentukan sesuai kebutuhan. Disamping itu, BREEDER bisa
menjual DOC SEXING khusus betina dengan nilai profit berlipat. Tentu saja ini
di perlukan keahliaan khusus, dan ketepatan menentukan jantan betina sangat
tergantung kepada ketrampilan pelaksana Sexing itu. Keahliaan ini hanya dapat
dimiliki seseorang apabila fisiknya cukup baik ampuh, terutama ketajaman daya
penglihatan matanya dan kelemasan kelenturan pegangan tangannya dan telah
mendapatkan latihan- latihan yang terarah, tekun dan bertanggungjawab dengan
menggunakan ribuan bahkan puluhan ribu DOC
saat berlatih Sexing (Sutrisno,2012).
Perbedaan jenis kelamin
dipengaruhi oleh faktor:
1.
Lingkungan (keadaan fisiologis (hormon), suhu)
2.
Genetik (perbedaan komposisi kromosom (heteromorfik)
2.
SEXING PADA DOC
DOC (Day
Old Chick) DOC adalah anak ayam yang
berumur sehari yang merupakan komoditas unggulan perunggasan hasil persilangan
dari jenis-jenis ayam berproduktifitas tinggi yang memiliki nilai ekonomis yang
tinggi. Salah satu ciri khas yang dimiliki komoditas ini adalah memiliki
pertumbuhan yang sangat cepat (Rahmadani,2009).
Ada tiga metode Sexing,antara
lain :
a. Sexing mempergunakan Chick Tester.
b. Sexing system Vent Menthod atau membuka
cloaka/ anus.
Setiap metode memiliki kesulitannya masing-masing sehingga jarang digunakan oleh pemilik peternakan skala kecil. Sexing kloaka didasarkan pada identifikasi visual jenis kelamin berdasarkan bentuk organ seksual. Sexing bulu didasarkan pada perbedaan antara karakteristik pada saat menetas (Fadhil,2011).
Sexing kloaka pada ayam saat menetas memiliki tingkat
kesulitan tersendiri yang menjadikannya cenderung lebih susah dibandingkan
menentukan jenis kelamin jenis hewan lainnya. Alasannya karena organ seksual
unggas terletak di dalam tubuhnya dan tidak mudah dibedakan. Organ kopulatori
ayam bisa diidentifikasi apakah berjenis kelamin jantan atau betina dari
bentuknya, namun ada lebih dari 15 perbedaan bentuk untuk diperhatikan. Oleh
karena itu, hanya ada beberapa orang memiliki pengalaman dalam menentukan jenis
kelamin unggas karena proses yang sulit tersebut. Kebanyakan dari mereka
dilatih dan dipekerjakan di hatchery komersial. Pelatihan menjadi chick sexer
ini sangat sulit dan terlalu panjang sehingga rata-rata pemilik peternakan
unggas jarang menggunakannya. Sexing bulu berdasarkan ada
karakteristik yang membedakan antara ayam jantan dan betina. Metodenya sangat
mudah dipelajari oleh anak kandang, namun kemunculan bulu ditentukan oleh
sifat-sifat genetik terseleksi yang biasanya tampak pada strain ayam.
Kebanyakan strain ayam tidak memiliki karakteristik sexing bulu dan pertumbuhan
bulu dari kedua jenis kelamin muncur identikal (hampir sama).
Pada kutuk ayam niaga petelur, penentuan jenis kelamin dapat dilakukan
melalui 3 metode yaitu auto sexing, melihat cloaca (vent method) dan penentuan
jenis kelamin dengan alat chick tester.
1.
Auto sexing
Penentuan jenis kelamin dengan metode ini dilakukan dengan pemulia biakan
tertentu sehingga jenis kelamin kutuk yang dihasilkan segera dapat diketahui
dengan pengamatan langsung misalnya melihat warna bulu dan cepat lambatnya
pertumbuhan bulu sayap umur sehari. Penentuan jenis kelamin dengan metode ini
hanya terbatas pada perkawianan tertentu dan tidak dapat dipakai untuk setiap
bangsa ayam. cara penentuan jenis kelamin ini banyak dikembangkan oleh para
pembibitan ayam niaga petelur karena praktis, mudah dilakukan, menghasilkan
tingkat ketelitian yang tinggi mencapai 100 persen dan ekonomis.
Penentuan jenis kelamin juga dapat dilakukan dengan
melihat kecepatan pertumbuhan bulu sayap pada kutuk umur sehari hasil
perkawinan bangsa ayam tertentu. Sebagai pedoman untuk melihat kecepatan pertumbuhan
bulu sayap adalah sebagai berikut :
a.
Panjang bulu sayap
kutuk umur sehari sama dengan panjang bulu penutup tubuh menunjukan pertumbuhan
bulu lambat.
b.
Sebaliknya apabila
pertumbuhan bulu sayapnya lebih panjang bila dibandingkan dengan panjang bulu
penuntum tubuh berarti pertumbuhan bulunya cepat.
Perkawinan antara bangsa ayam yang dikembangkan untuk
penentuan jenis kelamin baik dengan melihat warna bulu dan kecepatan
pertumbuhan.
2.
Melihat cloaca
(vent method)
Penentuan jenis kelamin dilakukan dengan membuka cloaca
untuk mengetahui ada tidaknya alat kelamin jantan. Alat kelamin jantan dapat
diketahui dengan adanya bintik sebintik biji beras di cloaca bagian atas.
Sedangkan pada kutuk betina bintik tersebut tidak ada. Cara membuka cloaca
tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Kutuk dipegang dan
diletakan di tangan kanan dan leher diletakan ditangan kiri , diapit jari-jari
tengah dan manis.
b.
Abomen diletakan
dengan jari kiri (ibu jari kiri) secara pelan dan cepat.
c.
Ibu jari kiri pada
cloaca sehingga bagian kiri lubang cloaca tertutup.
d.
Letakan jari
telunjuk tangan pada cloaca setelah itu tekankan sedikit kearah atas.
e.
Letakan ibu jari
tangan kanan sebelah bawah cloaca.
f.
Ketika jari ibu
(ibu jari tangan, ibu jari tangan kiri dan telunjuk tangan kanan) digerakan secara
bersamaan sehingga cloaca membuka dan sebelah dalamnya menonjol keluar sehingga
dapat dilihat ada tidaknya alat kelamin jantan (copulasi). Bila ada alat
terrsebut berarti kutuk jantan dan sebaliknya. Penentuan jenis kelamin dengan
metode ini diperlukan pengalaman.
3.
Penentuan jenis
kelamin dengan alat chick tester
Penentuan jenis kelamin kutuk dengan alat chick tester ini dapat melihat
alat kelamin jantan dan betina. Bentuk alat terdiri dari mata, lensa oculer,
cermin, tube gelas, condensor, lampu. Cara kerja chick tester :
a.
Tube gelas
dimasukan ke dalam cloaca untuk mengetahui adanya alat kelamin kutuk. Untuk
mudah membedakan alat kelamin jantan dan betina sebaiknya pelaksanaan sexing
dilakuakan sebelun kutuk diberi makan.
b.
Cara pelaksanaanya,
tube dimasukan secar pelan-pelan kedalam cloaca dan apabila terjadi reaksi
dibiarkan dahulu dan jangan dipaksakan.
c.
Untuk membedakan
jenis kelamin jantan atau betina maka di dalam chick tester akan timbul
bayangan.
Penentuan jenis kelamin pada meri umur sehari disamping dapat dilakukan
dengan melihat adanya alat kelamin jantan dengan metode vent method dapat pula
dilakukan dengan menggunakan alat chick tester. Selain itu dapat pula dilakukan
dengan mendengarkan suara. Meri jantan mengeluarkan suara yang berat sedangakan
meri betina suaranya kecil dan nyaring.
Penentuan jenis kelamin pada burung dapat dilakuakan setlah umur 21 hari.
Pada umur tersebut burung puyuh sudah mencapai dewasa kelamin sehingga jenis
kelamin dibedakan dengan adanya tanda-tanda sexual skunder. Burung puyuh jantan
mempunyai bulu dada berwarna merah bata dan polos. Satu lebar bulu sayap yang
berwarna merah bata dan polos dapat dipastikan bahwa burung puyuh tersebut
jantan. Sedangkan warna bulu dibagian tubuh yang berwarna abu-abu, coklat atau
putih dengan ujung bulu berwarna lebih gelap (bintik hitam). Untuk burung puyuh
betina semua berwarna abu-abu, coklat atau putih dengan ujung bulu berwarna
kebih gelap atau hitam termasuk bulu dibagian dada. Selain itu burung puyuh
jantan akan mengeluarkan suara (berkokok) dan diatas cloaca terdapat benjolan
berwarna merah (kelenjar bau), sedangkan burung puyuh betina tidak bersuara dan
tidak ada benjolan diatas cloaca. Pada pertumbuahan yanga baik jenis kelamin
burung puyuh dapat diketahui dengan melihat warna bulu pada dada mulai umur 2
minggu (Riswantiyah,1999).
Metode paling sesuai dari sexing ayam yang dilakukan oleh
para pemilik peternakan yaitu memelihara unggas sampai mulai menunjukkan
karakteristik sekunder alami dari ujenis kelaminnya. Pada jantan, jengger dan
pialnya akan lebih besar dibandingkan betina dan kepala jantan akan lebih
cekung dan terlihat maskulin. Betina akan tumbuh lebih lambat dibanding jantan
dan lebih jernih serta terlihat feminin. Pada beberapa varietas, bulu dari tiap
jenis kelamin akan berkembang sesuai karakteristik pola warna yang
mengidentifikasinya. Varietas unggas ini sama dengan strain sexing bulu yang
disebutkan di atas. Sexing berdasarkan karakteristik seksual sekunder biasanya
tampak saat ayam berumur 4 hingga 6 minggu (Komara,2012).
3.
SEXING PADA BURUNG
Metode
Sexing untuk membedakan jenis kelamin pada burung ada beberapa cara yaitu
secara molekuler dan non molekuler. Metode sexing secara non molekuler
diantaranya yaitu vent sexing. Karyotyping, steroid sexing, pada feses dan
laparoskopi. Metode sexing secara molekuler pada umumnya menggunakan metode PCR
dengan menggunakan penanda genetik khusus jenis kelamin. Cara-cara untuk
menentukan jenis kelamin non molekuler ini memiliki beberapa kelemahan.
1. Vent
Sexing
Vent Sexing adalah metode
dipopulerkan pada tahun 1930 oleh seorang professor Jepang, Kiyoshi Masui.
Sexer vent dilatih di sekolah sexing ayam dan dengan mudah bias mendapatkan
hasil dengan keakuratan 95% dalam sexing. Seorang spesialis juga bias salah
dalam mengidentifikasi burung monomorfik. Metode ini diperlukan orang yang terlatih dan banyak pengalaman. Metode ini
membedakan jenis kelamin berdasarkan area kloaka untuk melihat ada tidaknya
alat kelamin jantan.
2.
Laparoskopi
Laparoskopi
dapat melihat karakteristik fisik saluran reproduksi dan hasilnya dapat dilihat
langsung. Gonad burung dewasa adalah mudah divisualisasikan dibandingkan dengan
anakan. Seorang ahli dapat mengidentifikasi jenis kelamin anakan juga. Melihat
organ seks menggunakan laparoskop atau otoscope, diperlukan sayatan kecil di
sisi kiri tubuh burung. Pada anakan betina, indung telur sering tidak
ditemukan. Kelemahan utama dari laparoskopi adalah dibutuhkan anastesi dan
resiko cedera pada organ vital. Pra pemeriksaan bias berbahaya dan bahkan dapat
membuat burung mati.
3.
Karyotyping
Sumber
untuk isolasi kromosom dan penentuan kariotipe dapat diperoleh dari kultur sel
yang umumnya berasal dari bulu atau sel darah. Karena sebagian besar kromosom
spesies burung adalah mikrokromosom, sulit untuk menghitung mikrokromosom ini
secara akurat. Karena berukuran besar kromosom Z dapat dibedakan dari kromosom
W yang lebih kecil. Seorang cytogeneticist berpengalaman dapat memperoleh hasil
yang maksimal. Kerugian utama dari analisis kromosom adalah prosedur yang memakan
waktu. Metode ini tidak dapat diterapkan untuk burung unta, karena rendah
perbedaan dari kromosom Z dan W).
4.
Steroid Sexing pada feses
Metode
ini didasarkan pada tingkat hormone estogen/testosterone (E/T) dalam kotoran
burung. Kotoran burung betina memiliki E/T rasio yang tinggi daripada burung
jantan. Sampel feses segar diperlukan untuk tes ini. Karena adanya perbedaan
musiman dan usia, beberapa hasil tumpang tindih sesekali pada rasio hormone
terutama selama bukan musim kawin. Hasil terbaik dapat diperoleh hanya dari
burung-burung dewasa selama musim kawin.
Penentuan
jenis kelamin secara molekuler menjadi teknik dasar dalam memahami struktur
seksual dinamika dari populasi alami Metode untuk mengidentifikasi jenis
kelamin burung tanpa perbedaan morfologi
eksternal (sexual dimorphism). Pemeriksaan kromosom atau kariotipe dapat
diaplikasikan pada hamper semua spesies burung . Jenis kelamin dapat
dibedakan karena betina mempunyai dua tipe kromosom seks (W dan Z), sedangkan
pada jantan, hanya Z yang ada (ZZ). Teknik molekuler untuk membedakan jenis
kelamin pada burung diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995, dengan lokasi
gen yang terletak pada kromosom W. Gen
yang sama seperti gen ini juga ditemukan pada kromosom Z . (Upi, 2010).
4.
SEXING PADA ITIK
Ada tiga cara
metode sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan mana anak itik yang
laki-laki (jantan) dan mana itik yang perempuan (betina) yaitu dengan teknik
bend sexing, voice sexing dan hand sexing. Bagi yang pemula sebaiknya memilik
tehnik sexing yang hand karena tingkat kesulitan rendah dan tingkat kebenaran
yang tinggi (Saeful,2012).
1. Hand Sexing
Hand sexing
adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan memegang dan melihat bagian
anus / dubur / kloaka bebek. Pegang bebek dengan tangan kiri dengan punggung ke
arah bawah serta tangan kanan membuka dubur. Jika ada tonjolan runcing warna
putih seperti akar kecambah maka itu jantan, sedangkan apabila tidak ada maka
betina (Kurniawan,2012).
2. Voice Sexing
Voice sexing
adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan mendengar suaranya. Pegang
bebek dan tekan bagian pangkal leher di dekat tembolok. Jika suara serak maka
jantan dan jika melengking nyaring itu bebek betina (Godam,2009).
3. Bend Sexing
Bend sexing adalah
cara membedakan kelamin betina dan jantan anak bebek/itik dod (day old duck)
dengan melihat gerak-gerik bebek. Yang jantan kepala lebih besar, badan lebih
besar, warna bulu gelap, gerakan lebih tenang, bulu kepala kasar panjang, paruh
runcing gelap melengkung, sedangkan yang betina kebalikannya (Anonim, 2010).
Hand sexing adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan memegang dan melihat bagian anus / dubur / kloaka bebek.
Pegang bebek dengan tangan kiri dengan punggung ke arah bawah serta tangan kanan membuka dubur
Jika ada tonjolan runcing warna putih seperti akar kecambah maka itu jantan, sedangkan apabila tidak ada maka betina.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010 Membedakan Jenis Kelamin Bebek/Itik
DOD. http://wong168.wordpress.com/2011/05/07/membedakan-jenis-kelamin-bebekitik-dod-day-old-duck/. diakses pada tanggal 20 Maret
2012
Fadhil,2011. Metode Sexing. http://giecel-giecel.blogspot.com/2011/02/metode-sexing-doc.html. diakses pada tanggal 20 Maret
2012.
Godam. 2009. Cara Membedakan Jenis Kelamin
Bebek/Itik Jantan dan Betina DOD. http://organisasi.org/cara-membedakan-jenis-kelamin-bebek-itik-jantan-dan-betina-dod-day-old-duck. diakses pada tanggal 20 Maret
2012
Komara, Toni. 2012. Metode Sexing Pada
Anak Ayam. http://toni-komara.blogspot.com/2009_10_01_archive.html.
diakses pada tanggal 20 Maret
2012.
Kurniawan, Eko. 2012. Bagamana Cara Membedakan Jenis Kelamin Pada DOD. http://bebeklampung.blogspot.com/2012/03/bagaimana-cara-membedakan-jenis-kelamin.html.
diakses pada tanggal 20 Maret 2012
Rahmadani, Yusn S. 2009.
Analisis Risiko Harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad
Produce Tbk Parung, Bogor. Fakultas
Ekonomi dan Menejemen IPB. Bogor
Riswantiyah, dkk. 1999. Dasar
Ilmu Ternak Unggas. Laboratorium Produksi
Unggas Fapet Unsoed : Purwokerto.
Saeful, Akhmad
M.. 2012. Tips Beternak Bebek. http://masehi82.wordpress.com/tag/membedakan-bebek-jantan-dan-betina/.
diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
Sutrisno, Betha. 2012. Sistem
Sexing DOC Ayam. http://bumiternak-betha.blogspot.com/2012/02/sistem-sexing-doc-ayam.html. diakses pada tanggal 20 Maret 2012
Upi, 2010. Repository. repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_0606967__bab_ii.pdf. diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
1 komentar:
permisi izin copas yaa..
buat refrensi pembuatan proposal saya :)
Thanks be4..
Posting Komentar