Malam-malam gini
enak nya bicara tentang makanan atau minuman nih. Disini aku mau berbagi aja
tentang sedikit ilmu yang aku baca. Mau tau gak tentang apa? Heee dari judul
udah keliatan, disini aku mau bahas tentang kandungan gizi dari produk
peternakan. Yupppp.. bener banget seperti bayangan kalian, peternakan ya
menyangkut ayam, kambing, domba, kelinci, sapi dll. Produk peternakan yang bisa
di konsumsi itu bisa berupa daging, telur dan susu.
1.
Daging
Sebelum bahas
kandungan gizi yang ada pada berbagai macam hewan yang diternakan lebih baik
kita tahu dulu arti daging ya... Daging adalah
sekumpulan otot yang melekat pada kerangka. Istilah daging dibedakan dengan
karkas. Daging adalah bagian yang sudah tidak mengandung tulang, sedangkan
karkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau kerangkanya. Daging
terdiri dari tiga komponen utama, yaitu jaringan otot (Muscle tissue), jaringan
lemak (Adipose tissue), dan jaringan ikat (Connective tissue). Banyaknya
jaringan ikat yang terkandung di dalam daging akan menentukan tingkat
kealotan/kekerasan daging.
Kualitas daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan dan bahan aditif (hormon, antibiotik, dan mineral), serta keadaan stres.
Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging adalah metode pelayuan, metode pemasakan, tingkat keasaman (pH) daging, bahan tambahan (termasuk enzim pengemuk daging), lemak intramuskular (marbling), metode penyimpanan dan pengawetan, macam otot daging, serta lokasi otot. Jenis daging juga dapat di bedakan berdasarkan umur sapi yang disembelih. Daging sapi yang dipotong pada umur sangat muda (3-14 minggu) disebut veal, yang berwarna sangat terang. Daging yang berasal dari sapi muda umur 14-52 minggu disebut calf (pedet), sedangkan yang berumur lebih dari satu tahun disebut beef. Berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kondisi seksual, daging sapi (beef) berasal dari: Steer sapi jantan yang dikastrasi sebelum mencapai dewasa kelamin, Heifer sapi betina yang belum pernah melahirkan, Cow sapi betina dewasa/pernah melahirkan, Bull sapi jantan dewasa dan Stag sapi jantan yang dikastrasi setelah dewasa.
Kualitas daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan dan bahan aditif (hormon, antibiotik, dan mineral), serta keadaan stres.
Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging adalah metode pelayuan, metode pemasakan, tingkat keasaman (pH) daging, bahan tambahan (termasuk enzim pengemuk daging), lemak intramuskular (marbling), metode penyimpanan dan pengawetan, macam otot daging, serta lokasi otot. Jenis daging juga dapat di bedakan berdasarkan umur sapi yang disembelih. Daging sapi yang dipotong pada umur sangat muda (3-14 minggu) disebut veal, yang berwarna sangat terang. Daging yang berasal dari sapi muda umur 14-52 minggu disebut calf (pedet), sedangkan yang berumur lebih dari satu tahun disebut beef. Berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kondisi seksual, daging sapi (beef) berasal dari: Steer sapi jantan yang dikastrasi sebelum mencapai dewasa kelamin, Heifer sapi betina yang belum pernah melahirkan, Cow sapi betina dewasa/pernah melahirkan, Bull sapi jantan dewasa dan Stag sapi jantan yang dikastrasi setelah dewasa.
Keunggulan
daging adalah mempunyai nilai gizi yang tinggi, sumber protein hewani yang
dibutuhkan oleh tubuh dan sangat baik untuk pertumbuhan, dan salah satu
komoditas perdagangan yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Kandungan nutrisi daging dijelaskan pada Tabel 1. Daging segar dapat diolah
menjadi produk lainnya seperti sosis, nugget, abon, dendeng, dll.
Tabel
1. Kandungan Nutrisi Daging
No
Komponen Sapi
(%) Ayam (%) Domba kambing (%) Itik (%) Babi (%)
Kuda (%)
1 Protein 17,5 20,2
15,7 16,2 11,9 20,0
2 lemak 22,0 12,6 27,7 30,0 45,0 4,0
3 Mineral 0,9 1,0 0,8 1,0 0,6 1,0
4 Air 60,0 66,0 56,0 52,8 42,0 74,0
2 lemak 22,0 12,6 27,7 30,0 45,0 4,0
3 Mineral 0,9 1,0 0,8 1,0 0,6 1,0
4 Air 60,0 66,0 56,0 52,8 42,0 74,0
Sumber
: Potter, 1996.
2.
Telur
Telur adalah zigot yang dihasilkan melalui fertilisasisel
telur dan berfungsi memelihara dan menjaga embrio. Beberapa
jenis telur saja yang lazim dimakan, baik sebagai lauk-pauk maupun sebagai obat. Telur yang biasa dikonsumsi antara lain telur
yang berasal dari unggas seperti ayam, bebek, angsa dan
beberapa jenis burung seperti burung
unta dan burung
puyuh. Sebagai bahan
makanan telur mempunyai kandungan gizi yang cukup lengkap, meliputi karbohidrat, protein dan delapan macam asam
amino sehingga berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan
Telur merupakan bahan makanan yang
sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein
mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap
dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll.
Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur
juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk
bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir
semua orang membutuhkan telur.
Nilai
gizi telur
Sebenarnya apa saja kandungan
dalam sebutir telur? Berikut adalah tabel nilai gizi telur dalam 100 gram bahan
makanan. (100 garam itu, kira-kira 2 butir telur ayam kampung).
Zat gizi
|
Telur ayam
|
Telur bebek
|
Telur penyu
|
Kalori (kcal)
|
162
|
189
|
144
|
Protein (gr)
|
12,8
|
13,1
|
12
|
Lemak (gr)
|
11,5
|
14,3
|
10
|
Karbohidrat (gr)
|
0,7
|
0,8
|
0
|
Vitamin A (SI)
|
900
|
1230
|
600
|
Thiamin (mg)
|
0,10
|
0,18
|
0,11
|
Vitamin C
|
0
|
0
|
0
|
Namun, hati-hati dalam
mengkonsumsi telur. Karena selain kandung lemak yang cukup tinggi, telur juga
mengandung kolesterol dalam jumlah yang lumayan banyak dibandingkan bahan
makanan lain. Kandungan kolesterol di dalam 100 gram telur adalah sekitar 424 mg.
Wow, cukup banyak ya. Padahal kita dianjurkan untuk mengkonsumsi kolesterol
kurang dari 300 mg perhari. Jadi, mengkonsumsi telur sebaiknya cukup sekitar 2
butir per minggu. Selang-selingi lauk hewani dengan bahan makanan lain
untuk meningkatkan variasi makanan. Sesuai dengan pesan dari pedoman umum
gizi seimbang (PUGS) yaitu makanlah bervariasi makanan, karena tidak ada satu
jenis makanan yang mempunyai kandungan gizi lengkap.
Tips memilih telur
1. Pilihlah telur dengan kulit
utuh, tidak retak atau pecah, bersih dan tidak ada noda.
2. Jika dilihat dari isinya,
telur yang masih baru mempunyai rongga udara yag kecil, kuning terletak
ditengah, putih telur kokoh. Telur yang sudah lama disimpan, akan mempunyai
rongga udara yang besar sehingga bisa mengapung apabila telur dimasukkan ke
dalam air.
3. Telur yang mutunya bagus
ditandai dengan tidak adanya suara (koclak/terkocok) waktu telur tersebut
digoyang.(no 4 dan 5 untuk menentukan mutu telur setelah dipecah dan memerlukan
perhitungan yang agak rumit). Kayaknya kalau ibu-ibu belanja, nggak bakalan
sempat untuk menghitung ini duluan…..hehehehe
4. Mutu telur juga bisa diukur
dengan Haugh Unit, yaitu pengukuran tinggi putih telur kental dan berat
telur. Telur yang segar mempunyai Haugh Unit :100, telur yang baik : 72 dan
telur yang rusak kurang dari 50.
5. Indeks kuning telur dan
Indeks putih telur juga dapat menetukan mutu telur. Indeks kuning telur (Ikt)
merupakan perbandingan tinggi kuning telur dengan diameternya yang diukur
setelah dipisahkan dari telurnya. Nilai Ikt normal adalah 0,33-0,50. Rata-rata
telur mempunyai Ikt 0,42. Makin lama telur disimpan, nilai Ikt makin kecil
akibat migrasi air.
Sedangkan indeks putih telur (Ipt) adalah perbandingan tinggi telur
kental dengan rata-rata diameter panjang dan pendeknya. Nilai Ipt telur segar
adalah 0,050-0,174. Rata-rata telur mempunyai Ipt 0,090-0,120. Makin lama telur
disimpan, Ipt makin kecil akibat degradasi ovomucin yang dipercepat pada
kenaikan pH.
3.
Susu
Susu merupakan sekresi dari kelenjar ambing
mamalia dari ternak ruminansia. Tujuan produksi susu adalah memberi makan
kepada anak ternak mamalia. Pada ruminansia kelompok perah, misalnya jenis sapi
Frisien Holstein (FH), produksi susunya melebihi jumlah susu yang dibutuhkan
oleh anak sapi, kelebihan produksi susu tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia.
Kebutuhan gizi anak ternak mamalia berbeda
satu dengan lainnya, sehingga komposisi susu dari ternak yang satu berbeda
dengan ternak lainnya. Susu memiliki nilai gizi yang tinggi, tersusun dari
sejumlah zat gizi yang lengkap, mempunyai perbandingan zat gizi yang ideal
dibanding jenis makanan lain dan mudah diserap dalam saluran pencernaan
(koefisien•cerna 100%). Komposisi kandungan nutrisi susu tertera pada
Tabel 2.
Fenomena yang berkembang di Indonesia adalah hanya bayi dan anak-anak yang perlu minum susu. Pada hakekatnya kaum remaja, wanita dewasa, ibu hamil, bahkan para lansia pun perlu minum susu. Susu memang minuman yang menyehatkan. Kandungan gizinya terhitung lengkap. Susu mengandung kalsium yang sangat tinggi, fosfor hingga protein. Meski kandungan protein dalam susu terbilang kecil, tapi berkualitas baik karena berasal dari produk hewani. Selain itu, susu juga mengandung sejumlah vitamin, di antaranya vitamin A dan D.
Fenomena yang berkembang di Indonesia adalah hanya bayi dan anak-anak yang perlu minum susu. Pada hakekatnya kaum remaja, wanita dewasa, ibu hamil, bahkan para lansia pun perlu minum susu. Susu memang minuman yang menyehatkan. Kandungan gizinya terhitung lengkap. Susu mengandung kalsium yang sangat tinggi, fosfor hingga protein. Meski kandungan protein dalam susu terbilang kecil, tapi berkualitas baik karena berasal dari produk hewani. Selain itu, susu juga mengandung sejumlah vitamin, di antaranya vitamin A dan D.
Mengingat gizinya yang lengkap ini, ibu
hamil disarankan untuk minum susu. Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang
ditambah susu, maka ibu hamil akan terhindar dari anemia (kurang darah). Dengan
demikian, pertumbuhan otak dari janin yang dikandungpun akan maksimal. Para
lansia yang memiliki risiko osteoporosis (pengeroposan tulang) juga perlu
sekali minum susu, karena susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Kalsium,
adalah zat gizi yang sangat baik bagi kesehatan tulang. Para ahli meyakini,
kalsium yang terbaik untuk kesehatan tulang adalah kalsium alami yang berasal
dari susu. Kalsium susu lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding kalsium dari
sumber lain.
Tabel 2. Komposisi Nutrisi Susu beberapa
Ternak dan Manusia
Ternak Total Solid Lemak Protein Kasar Kasein Laktose Abu
SapiEropa 12.60 3.80 3.35 2.78 4.75 0.70
Kambing 13.18 4.24 3.70 2.80 4.51 0.78
Domba 17.00 5.30 6.30 4.60 4.60 0.80
Kerbau 16.77 7.45 3.78 3.00 4.88 0.78
SapiAsia 13.45 4.97 3.18 2.38 4.59 0.74
Manusia 12.57 3.75 1.63 - 6.98 0.21
Sumber : Potter, 1996.
Ternak Total Solid Lemak Protein Kasar Kasein Laktose Abu
SapiEropa 12.60 3.80 3.35 2.78 4.75 0.70
Kambing 13.18 4.24 3.70 2.80 4.51 0.78
Domba 17.00 5.30 6.30 4.60 4.60 0.80
Kerbau 16.77 7.45 3.78 3.00 4.88 0.78
SapiAsia 13.45 4.97 3.18 2.38 4.59 0.74
Manusia 12.57 3.75 1.63 - 6.98 0.21
Sumber : Potter, 1996.
Asupan kalsium susu ini tidak akan banyak
bermanfaat jika konsumsi protein juga tinggi. Contoh apa yang terjadi di
Amerika. Tingkat konsumsi susu di kalangan penduduk AS sangat tinggi yakni
mencapai 100 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya
7 liter per kapita per tahun.
Namun, konsumsi protein masyarakat AS juga
tinggi. Mereka banyak mengkonsumsi bahan pangan berupa daging yang kaya
protein. Padahal asupan protein yang berlebih bisa menghambat penyerapan
kalsium oleh tulang. Akibatnya, kasus osteoporosis di Amerika juga tinggi.
Selain asupan protein tinggi, hal lain yang bisa menghambat penyerapan kalsium
adalah konsumsi gula, kopi, dan garam yang tinggi, juga merokok.
Mengingat pentingnya manfaat susu, para orang tua disarankan untuk membiasakan anaknya minum susu sampai besar. Dan terus berlanjut sampai lanjut usia. Hanya saja, kadang•kadang para remaja putri juga para ibu muda, enggan minum susu karena takut gemuk. Padahal, gizi yang terkandung dalam susu sangat dibutuhkan oleh mereka. Namun pada saat ini produsen susu mulai membuat produk susu yang rendah (tanpa) lemak sehingga tidak menyebabkan gemuk.
Mengingat pentingnya manfaat susu, para orang tua disarankan untuk membiasakan anaknya minum susu sampai besar. Dan terus berlanjut sampai lanjut usia. Hanya saja, kadang•kadang para remaja putri juga para ibu muda, enggan minum susu karena takut gemuk. Padahal, gizi yang terkandung dalam susu sangat dibutuhkan oleh mereka. Namun pada saat ini produsen susu mulai membuat produk susu yang rendah (tanpa) lemak sehingga tidak menyebabkan gemuk.
Kandungan kolesterol di dalam susu
ditakutkan banyak orang. Namun tidak perlu terlalu khawatir mengenai hal ini
karena kandungan kolesterol dalam susu tidak banyak. Dalam satu gelas
susu, terkandung sekitar 32 mg kolesterol. Kandungan kolesterol ini terhitung
lebih kecil dibanding kandungan kolesterol dalam sepotong daging yang mencapai
54 mg. Bahkan, kalau kita memang takut dengan kolesterol, telur yang mesti kita
waspadai. Sebab, kandungan kolesterol dalam satu butir telur saja mencapai 252
mg. Jauh lebih banyak ketimbang kolesterol dalam satu gelas susu.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar